www.iainlhokseumawe.ac.id – Rektor IAIN Lhokseumawe beserta lima satker Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) wilayah Aceh mengikuti pembinaan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan tata kelola PNBP PTKIN Aceh di masa pandemi covid-19, pada Kamis, (1/10/2020) berlangsung di UIN Ar Raniry Banda Aceh.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Prof. Dr. Suyitno, M.A selaku Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam dan Deni Suardini selaku Inspektur Jenderal Kemenag RI.
Dikesempatan tersebut Prof. Dr. Suyitno menyampaikan bahwa berdasarkan sumber data dari PDDIKTI dan Emis saat ini jumlah keseluruhan PTKIN diantaranya UIN, IAIN dan STAIN sebanyak 59 lembaga.
“Saat ini terdapat 59 lembaga dengan rincian UIII berjumlah 1, UIN berjumlah 17, IAIN sebanyak 34, dan 7 STAIN,” Jelasnya.
Menurutnya juga saat ini, terdapat beberapa faktor pendorong yang menjadi Perguruan Tinggi (PT) modern diantaranya adalah PT harus berwawasan kompetitif dan mempunyai daya saing dengan PT lainnya serta mengembangkan lulusan dengan integrasi keilmuan tidak hanya mengembangkan ilmu secara parsial.
Tambahnya, Perguruan Tinggi harus digerakkan dengan semangat entrepreneurship, berioentasi pada budaya pelayanan sesuai kebutuhan stakehoders dan yang terakhir harus digerakkan dengan misi mentranformasikan organisasi yang digerakkan oleh aturan. Ujarnya dihadapan para pimpinan PTKIN se-Aceh.
Sementara itu, Deni Suardini selaku Inspektur Jenderal mengatakan pengawasan pada PTKN adalah pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi pengelolaan keungan pada PTKN dilakukan Itjen untuk memberi nilai tambah atas efektifitas SPIP dan manajemen resiko agar terdorong terciptanya Good University Governance.
“Good governace akan menghasilkan good university governance yang berorienstasi good management diantaranya optomalisasi SPIP, managemen resiko dan optimalisasi person Satuan Pengawas Internal (SPI).” Tuturnya. (AR)