www.iainlhokseumawe.ac.id – Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) melaksanakan kegiatan Benchmarking ke beberapa kampus, diantaranya ke LPM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada tanggal 21 – 22 Oktober 2022, UIN Sunan Gunung Djati Bandung pada tanggal 24 Oktober 2022 dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada pada tanggal 26 – 27 Oktober 2022.
Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) yang diwakilkan oleh Kapus Pengembagan Standar Mutu, Sarah Fazilla, M.Pd dan Kapus Audit dan Pengendalian Mutu, Lisa, M.Pd, menyebutkan kegiatan benchmarking ini dilaksanakan bertujuan untuk kegiatan dalam rangka mempelajari best practice mutu yang sudah dijalankan oleh LPM PTKIN.
“Kegiatan benchmarking dimulai dengan mengunjungi LPM UIN Maulana Malik Ibrahim pada tanggal 21 Oktober 2022, pada kesempatan ini tim dari IAIN Lhokseumawe disambut langsung oleh ketua LPM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.” Ujarnya.
“Untuk standar SPMI saat ini sudah dikembangkan berbasis 9 kriteria akreditasi BAN-PT dan LAMDIK, untuk proses MONEV, AMI, survey semua sudah berbasis aplikasi”. Ujar Ketua LPM bersama tim.
Dr. Helmi Syarifuddin, selaku Ketua LPM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menuturkan saat ini UIN Maulana Malik Ibrahim sudah melaksanakan kurikulum MB-KM yang langsung dibawah koordinasi Wakil Rektor I dan Tim MB-KM yang di SK kan oleh Rektor. Ujarnya.
Sementara itu, Ketua LPM UIN Sunan Gunung Djati Bandung menyampaikan bahwa untuk dapat menerapkan PPEPP dalam rangka peningkatan mutu universitas selain tersedianya dokumen SPM dan dokumen pendukung lainnya dibutuhkan komitmen bersama antara pimpinan, LPM dan unit terkait. tuturnya.
Kunjungan kali ini ke LPM UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini juga didapatkan bahwa LPM UIN Sunan Gunung Djati Bandung sudah menggunakan aplikasi untuk memudahkan pelaksanaan Monev, AMI, Survey dan aplikasi untuk kegiatan kurikulum MB-KM.
Kegiatan Benchmarking berakhir di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam kegiatan ini tim berkunjung ke LPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kegiatan ini tim LPM UIN Syarif Hidayatullah yang diwakilkan oleh Kapus Audit Pengendalian Mutu, Dr. Edi Sanjaya, M.Si, dalam hal ini menyampaikan bahwa, saat ini LPM sudah merancang aplikasi yang tersistem yang bernama SIQA, dalam aplikasi ini dapat terlihat proses PPEPP melalui SPMI, AMI dan MONEV, selain itu mereka juga sudah merancang aplikasi untuk survey dan akreditasi Internasional. tuturnya.
Adapun hasil kegiatan benchmarking yang dilakukan pada ketiga LPM di lingkup PTKIN diharapkan menjadi masukan untuk perbaikan budaya mutu IAIN Lhokseumawe terutama dalam efektifitas dan efisiensi implementasi PPEPP melalui SPMI, AMI melalui pembenahan sistem berbasis aplikasi.
Kegiatan ini diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh LPM bersama Pimpinan IAIN Lhokseumawe dan unit terkait dengan memperbaiki sistem dan penyiapan aplikasi untuk peningkatan mutu IAIN Lhokseumawe kedepannya. (Z-AR)