www.iainlhokseumawe.ac.id – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IAIN Lhokseumawe lakukan kunjungan benchmarking ke Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, pada (2/10/2024).
Kunjungan yang dipimpin langsung oleh Kepala LPPM IAIN Lhokseumawe Dr. Said Alwi, MA beserta Sekretaris LPPM, Kepala Pusat Penelitian, Kepala Pusat Pengabdian, serta Kepala Pusat Stud Gender dan Anak, dan beserta staf.
Kunjungan tim LPPM disambut langsung oleh Kunjungan ini disambut hangat oleh Direktur DPKM, Dr. dr. Rustamaji, M.Kes, bersama Sekretaris Dr. Djarot Heru Santosa, M.Hum, dan Kepala Subdirektorat KKN, Prof. Ir. Nanung Agus Fitriyanto, Ph.D.
Prof Inung memaparkan, “Sistem pengabdian masyarakat UGM menjadi patron beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Secara substantif, KKN UGM menekankan kepada langkah kongkrit penyelesaian masalah social yang ada di Indonesia. Seperti di Papua, kami menerjunkan tim KKN yang terdiri dari para Dokter dan Psikolog untuk mengatasi isu stunting.”
Direktur DPKM Dr. Rustamaji juga menambahkan “Model KKN yang dilaksanakan UGM bersifat tematik, artinya tim KKN didampingi oleh Dosen Pembimbing yang benar memiliki keahlian untuk menyelesaikan problematika social di lokasi KKN.” Ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, kedua institusi membahas berbagai isu mengenai berbagai program pengabdian, mulai dari tantangan hingga bagaimana menghasilakn rumusan kebijakan yang strategis.
Ketua LPPM IAIN Lhokseumawe, Dr. Said Alwi, mengatakan, kunjungan ke kampus ini sebagai Upaya belajar dari model pengabdian UGM. Ini akan menjadi bekal untuk menyusun roadmap penelitian dan pengabdian LPPM tahun 2025, yang akan fokus pada pelaksanaan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) berbasis tematik dan inovasi yang mendukung UMKM, jelas Dr. Said.
Lebih lanjut, IAIN Lhokseumawe pada tahun 2025 akan melaksanakan KPM Internasional. Sebagai tindak lanjut dari MoU yang telah dijalin dengan institusi di Malaysia dan Thailand.
“Kami berharap, dengan pengalaman dan inovasi yang kami pelajari di sini, kami dapat memperluas jangkauan pengabdian masyarakat hingga ke kancah internasional,” tambahnya.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris LPPM IAIN Lhokseumawe, Dr. Anggung menegaskan bahwa benchmarking ini menjadi langkah awal merumuskan kebijakan pengabdian di masa depan.
“Banyak ide dan gagasan inspiratif yang kami serap selama kunjungan ini. Kami optimis, dengan sumber daya manusia yang ada, gagasan inovatif yang kami rancang dapat termanifestasikan dengan baik”. ungkapnya.
Dengan langkah ini, IAIN Lhokseumawe tidak hanya berupaya meningkatkan kualitas pengabdiannya, tetapi juga memperluas jangkauan dan dampak positif bagi masyarakat luas. Tambahnya. (AR)