www.iainlhokseumawe.ac.id – Jurusan Tadris Bahasa Inggris (TBI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Lhokseumawe menggelar kuliah umum dengan menghadirkan narasumber Dr. Andi Asrifan, M.Pd., dosen sekaligus Kepala Bidang Kerjasama Luar Negeri (Cooperation and International Affairs) Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, yang juga aktif sebagai Instruktur Nasional “Kurikulum Merdeka.”
Kuliah umum bertemakan “Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM)”, pada Jumat (13/10/2023) kemarin. Peserta mahasiswa semester 3, 5 dan 7, turut mengundang perwakilan dosen dari jurusan lain di lingkungan FTIK, perwakilan dosen dan mahasiswa Universitas Bumi Persada serta perwakilan guru dari beberapa SMA dan MAN di Lhokseumawe dan Aceh Utara.
Dekan FTIK, Dr. Jumat Barus, SS., M.S, saat sambutannya sekaligus membuka acara kegiatan Public Lecture ini. Menyampaikan bahwa Kurikulum Merdeka bukanlah hal yang baru bagi dunia Pendidikan, tapi masih perlu banyak dipelajari terutama bagi mahasiswa FTIK.
“Bagi yang nantinya akan menjadi guru, sehingga materi yang berhubungan dengan IKM sangat dibutuhkan, bagi Dosen agar dapat menyesuaikan bahan ajar untuk mahasiswa dan penting bagi mahasiswa agar dapat mengimplemetasikan Kurikulum merdeka secara baik ketika nanti mereka terjun ke lapangan sebagai guru.” Ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Sekretaris Jurusan TBI yang juga menjadi ketua panitia kegiatan, Dr. Nurul Fadhillah, M.Hum., bahwasanya materi IKM sangat bermanfaat bagi mahasiswa terutama untuk mata kuliah yang berhubungan dengan IKM.
“Designing Lesson Plan yang harus disesuaikan dengan permintaan kurikulum, sehingga memudahkan mahasiwa untuk selanjutnya dalam praktik mata kuliah Micro Teaching maupun dalam pelaksanaan PPL di sekolah-sekolah yang juga sudah menerapkan Kurikulum Merdeka.” Jelasnya.
Mengutip materi yang disampaikan oleh Dr. Andi Asrifan, M.Pd., ia menyampaikan bahwa Kurikulum Merdeka hadir karena adanya perubahan sesuai zaman. Perubahan kurikulum tentunya bertujuan baik untuk menyiapkan pendidik yang menyelaraskan kebutuhan anak didik.
“Walaupun banyak pro dan kontra mengenai hadirnya perubahan kurikulum, namun sebagai Masyarakat terdidik, hendaknya kita selalu melihat hal positif dari kehadiran Kurikulum Merdeka ini, untuk kemudian mempelajarinya melalui IKM yang benar, sehingga dapat bermanfaat, bukan hanya dalam lingkungan Pendidikan tapi juga Masyarakat luas.” Tuturnya dihadapan peserta kuliah umum.
Hal menarik lain yang disampaikan dan selalu diingat oleh narasumber dari gurunya, “tidak perlu menyalahkan adanya perubahan, karena seungguhnya orang yang menyalahkan orang lain adalah orang yang tidak pernah belajar, orang yang menyalahkan diri sendiri adalah orang yang sedang belajar, sedangkan orang yang tidak meyalahkan siapa-siapa adalah orang yang terpelajar”. Pesan pemateri. (AR)