www.iainlhokseumawe.ac.id – Fakultas Syariah (FASYA) Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe dipercayakan menjadi co-host dalam kegiatan International Student Conference on Multiple Intelligences (ISCMI) tahun 2023 yang bertajuk “Multidisciplinary Knowledge: Harmonization in The Digital Era of Society 5.0”.
Forum yang diadakan oleh Asosiasi Dosen Akuntansi Indonesia (ADAI) berkolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi ternama, seperti Pascasarjana UMSU, Universitas Medan, Universitas Islam Sumatera Utara, Universitas Labuhan Batu, dan Universitas Muhammadiyah Palopo.
Almira Keumala Ulfah, M.Si., Ak., CA, selaku Sekretaris jurusan Hukum Ekonomi Syariah, yang juga sebagai koordinator acara menjelaskan bahwa dalam konferensi ini melibatkan sejumlah tokoh penting. Diantaranya para ketua jurusan di lingkungan FASYA seperti Dr. Bastiar, S. HI., MA (Kajur HKI), Dr. Zulhamdi, MA (Kajur HES), Dr. Ismail, S.Sy., M.A (Kajur ilmu falak), dan Muhammad Ihsan, M.H (Kajur HES) juga turut serta sebagai reviewer, memberikan kontribusi yang berharga dengan perspektif syariah yang mendalam. Sebutnya.
“Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe tidak hanya berperan sebagai reviewer, tetapi juga terlibat secara aktif beberapa dosen dan mahasiswa sebagai presenter. Mereka membawakan pemikiran-pemikiran inovatif dan multidisipliner, memberikan kontribusi berharga dalam dimensi keilmuan dan keahlian dengan perspektif syariah.” Jelasnya.
Konferensi dilangsungkan selama dua hari, pada tanggal 11-12 November 2023, dan dihadiri oleh 170 presenter dan 389 peserta,. Keynote speaker dari Filipina, Sri Lanka, India, Afrika Utara, dan Indonesia. Dalam paparannya pembicara fokus dalam memberikan wawasan global terhadap harmonisasi pengetahuan di era digital. ISCMI 2023 berhasil mencapai tingkat partisipasi yang mengesankan.
Almira Keumala Ulfah, M.Si., Ak., CA, juga menambahkan kegiatan ini memberikan peluang emas bagi IAIN Lhokseumawe khususnya Fakultas Syariah untuk terlibat dalam dialog internasional, memperkuat jejaring akademis, dan mempromosikan pertukaran pengetahuan multidisipliner di era digital masyarakat 5.0. Tambahnya kembali.
Konferensi ini telah menciptakan ruang diskusi yang dinamis, membuka pintu bagi pertukaran ide dan kolaborasi lintas batas, serta memberikan kontribusi berarti dalam menghadapi tantangan di era digital yang terus berkembang. (AR)