www.iainlhokseumawe.ac.id – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe kembali menorehkan prestasi di ajang internasional dengan mengirimkan dosen dan mahasiswa terbaiknya dari Jurusan Tadris Bahasa Indonesia (TBIn)untuk mempresentasikan hasil penelitiannya pada Konferensi Internasional ke-8 tentang Studi Islam (ICONIS).
Konferensi Internasional yang berfokus pada tema “The Five Great Asian Languages, Discourse, and the Development of Islamic Civilization”, menjadi ajang berkumpulnya akademisi dan peneliti dari berbagai penjuru dunia untuk mendiskusikan peran bahasa dalam perkembangan peradaban Islam. Acara tersebut berlangsung di kampus IAIN Madura, dengan sebagian presentasi dilakukan secara daring untuk memfasilitasi partisipasi dari peneliti di luar pulau dan bahkan luar negeri.
“Salah satu hal yang membanggakan dari ICONIS 2024 adalah keikutsertaan dari dosen dan mahasiswa jurusan Tadris Bahasa Indonesia. Keduanya telah berhasil meloloskan tulisan mereka untuk dipresentasikan dalam konferensi internasional ini,” ujar Novi Diana, M.Pd selaku Kajur TBIn.
Adapun tulisan oleh Istiqamah, M.Pd., bersama dengan Nurfadilla, yang mempresentasikan karyanya yang berjudul “The Semiotic Meaning in Posters of the Palestinian Genocide”. Tulisan ini merupakan hasil kolaborasi yang mendalam antara dosen dan mahasiswa dalam menganalisis makna semiotik dalam poster genosida Palestina, memberikan wawasan baru dalam penggunaan semiotik dalam konteks konflik dan perjuangan.
Selanjutnya, Naufa Rayluna membagikan penelitiannya yang berjudul “Charles Sanders Peirce’s Semiotic Approach in Analyzing the Architecture of the Baiturrahman Grand Mosque Banda Aceh”.
Penelitian ini mengaaplikasikan pendekatan semiotik Charles Sanders Peirce dalam menganalisis desain arsitektural Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh, tulisan ini membuka menawarkan pandangan baru tentang interpretasi simbolik dalam desain arsitektural islam.
Kedua presentasi ini berlangsung pada tanggal 30-31 Juli 2024 di IAIN Madura, dan tulisan terbaik dari konferensi ini akan dipublikasikan di jurnal terindeks Scopus (Q1), memberikan pengakuan internasional bagi kontribusi peneliti. (NA)