www.iainlhokseumawe.ac.id – Terkadang manusia dalam kehidupan ini terlalu fokus pada harapan atau ekspektasi agar senantiasa disenangi, disayangi oleh manusia lain tentunya. Sehingga akan bermuara apa yang dikerjakan tanpa diberikan penghargaan akan merasa marah hingga merasa tidak senang dengan apa yang telah dikerjakan tanpa dibarengi dengan prestasi, maka hal ini fokuslah bekerja dengan mencari ridha Allah SWT, tutur Wakil Dekan II FUAD, Sufian Suri, Lc, MA, Ph.D saat menjadi Pembina apel Senin (4/9/2023).
Lebih lanjut, ia mengutip sebuah syair “kita ini orang-orang biasa saja di mata orang yang tidak mengenal kita, kita ini orang yang menarik dimata orang yang mengenal kita, kita ini orang-orang yang istimewa di mata orang yang selalu mencintai kita,” ucapnya di tengah rintikan hujan di pagi itu.
Sambungnya kembali “Kita ini orang-orang yang menjengkelkan di mata orang yang iri dan dengki kepada kita, kita ini orang-orang yang jahat di mata orang-orang iri kepada kita,” tuturnya di hadapan peserta apel.
Maka yang menjadi intisari dari semua ini adalah semua orang memiliki cara pendangnya masing-masing, dengan perspektif yang berbeda-beda. Adakalanya mencintai, hingga membenci kita sesuai dengan cara pandangnya sebagai manusia.
“Pesan yang ingin disampaikan adalah tidak perlu terburu-buru hingga capek untuk memperbaiki diri di mata orang, fokus pada ridha Allah. Karena ketika kita fokus pada ridha-Nya maka segala harapan kita akan tercapai,” sebutnya.
Ridha manusia sesuatu hal yang mustahil untuk bisa dicapai, sedangkan ridha Allah sesuatu yang bisa dicapai. Maka tinggalkanlah apa yang tidak bisa diraih dan fokus pada ridha-Nya dan sebaliknya ridha manusia pun akan didapatkan. (AR)