www.iainlhokseumawe.ac.id – Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Lhokseumawe mengadakan pelatihan bagi pengurus masjid dalam rangka Pengabdian kepada Masyarakat, dengan tema “Pengelolaan Keuangan Masjid untuk Memberdayakan Ekonomi Umat.” Pelatihan ini dilaksanakan di salah satu cafe di Kota Lhokseumawe. Senin (28/10/2024).
Kegiatan ini diinisiasi oleh Trie Nadilla, M.Si, Ak, CA selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Syariah, bersama Heny Rofizar, M.Si, Ak, CA, serta menghadirkan praktisi terkemuka di bidang keuangan syariah.
Dr. Taufiq, S.HI., MA., Wakil Dekan III FEBI IAIN Lhokseumawe, membuka acara secara resmi. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya pengelolaan masjid yang modern dan akuntabel sebagai bentuk kepedulian akademisi terhadap isu-isu masyarakat, terutama terkait pengelolaan filantropi berbasis masjid.
“Pengelolaan keuangan masjid perlu disesuaikan dengan perkembangan zaman, sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi terhadap masyarakat dan jamaah,” ujar Dr. Taufiq.
Dr. Muammaf Khadafi, SE, M.Si, Ak, CA, CMA, selaku narasumber utama, menekankan pentingnya pelaporan keuangan yang sesuai dengan standar Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yaitu ISAK 35, terutama bagi masjid yang berfungsi tidak hanya sebagai pusat keagamaan, tetapi juga sebagai pusat kegiatan pendidikan dan ekonomi masyarakat. Ia juga menyoroti perlunya pendataan aset masjid untuk mendukung manajemen keuangan yang lebih efektif.
Para peserta, terdiri dari 15 pengurus Badan Kemakmuran Masjid (BKM) di Kota Lhokseumawe, antara lain dari BKM Masjid Baiturrahman, BKM Islamic Center, dan BKM Masjid Al Mabrur Meunasah Masjid Cunda.
Mereka menyampaikan apresiasi atas pelatihan ini, sebagaimana diutarakan oleh Ridwan, dari Masjid Al Mabrur yang berharap kegiatan serupa bisa berlanjut sebagai wadah interaksi antara akademisi dan praktisi.
Harapan senada diungkapkan oleh Sugito dari BKM Masjid Baiturrahman yang menilai pelatihan ini penting dalam peningkatan kapasitas pengelolaan masjid.
Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi masjid-masjid di Aceh untuk menjadi contoh dalam pengelolaan keuangan yang modern, transparan, dan akuntabel, serta sebagai bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi umat melalui masjid. (AR)