www.iainlhokseumawe.ac.id – Jurusan Tadris Matematika (TMA) IAIN Lhokseumawe sukses menggelar workshop bertajuk “Penguatan Moderasi Beragama Guru Madrasah Aceh Utara Melalui Religious Beliefs dalam Pembelajaran Matematika”. Kegiatan yang berlangsung di Lab Center IAIN Lhokseumawe, dihadiri oleh 20 guru matematika dari MAN/MAS di Aceh Utara. Workshop yang dilaksanakan selama tiga hari, yaitu pada 26 September, 4 Oktober, dan 7 Oktober 2024.
Menghadirkan pemateri dari pengawas madrasah Kantor Kemenag kabupaten Aceh Utara, Muzakir, S.Pd.I, M.Pd, yang saat ini sedang menyelesaikan program doktoralnya di USU, Medan. Sedangkan pemateri dari jurusan Tadris Matematika IAIN Lhokseumawe yaitu, Dr. Mahdalena, S.Pd, M.Pd, Dr. Rosimanidar, S.Si, M.Si, Nuraini, S.Si, M.Pd, dan Abdul Kadir, M.Pd.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kemampuan kepada para guru dalam merancang pembelajaran matematika dengan mengintegrasikan aspek keagamaan, guna memperkuat moderasi beragama.
Dalam hal ini Dr. Mahdalena, M.Pd, panitia pelaksana sekaligus pemateri menjelaskan materi yang disajikan pada workhop ini adalah beberapa topik matematika, Topik-topik ini dikembangkan dengan menyisipi aspek religious beliefs seperti konteks bersedekah pada topik fungsi eksponensial.
“Mengaitkan pembelajaran matematika dengan aspek religious beliefs adalah cara yang inovatif untuk mengajarkan nilai-nilai moderasi kepada siswa,” ungkap Dr. Mahdalena.
Melalui kegiatan ini diharapkan IAIN Lhokseumawe terus mengabdi dan mengedukasi para pendidik untuk menciptakan lingkungan belajar yang moderat dan berimbang, melalui pendekatan yang kreatif dan religius. Tambahnya kembali.
Kegiatan workshop ini terlaksana atas kerjasama antara MGMP Matematika MA dengan pihak jurusan Tadris Matematika IAIN Lhokseumawe. Pihak panitia menyampaikan terima kasih kepada Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Aceh Utara yang telah memberikan keizinan sehingga acara dapat dilaksanakan.
Muzakir, S.Pd.I, M.Pd, pemateri dari Kantor Kemenag Aceh Utara, yang juga sedang menyelesaikan program doktoralnya, memberikan pandangan bahwa kolaborasi antara matematika dan nilai-nilai agama sangat penting dalam pembelajaran. Para peserta menerima materi terkait topik matematika seperti fungsi eksponensial, sistem persamaan linear (SPL), dan penyajian data.
“Salah satu contoh menarik yang disajikan adalah penggunaan konteks bersedekah dalam fungsi eksponensial, di mana peserta diajak untuk menghitung jumlah sumbangan yang diberikan seorang siswa setiap harinya,” ujarnya.
Workshop dihadiri 20 guru matematika jenjang MAN/MAS se-Aceh Utara, dengan riciannya guru MAN 1 Aceh Utara, MAN 2 Aceh Utara, MAN 3 Aceh Utara, MAN 4 Aceh Utara, MAN 5 Aceh Utara, MAN 6 Aceh Utara, MAS Jabal Nur, MAS Darul Kiram, MAS Al-Muslimun, dan MAS Syamsuddhuha. (NA)