www.iainlhokseumawe.ac.id – Dalam rangka mempersiapkan kegiatan pembelajaran perdana Tahun Akademik 2024/2025, Jurusan Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam (BKPI) gelar workshop penyusunan kurikulum yang berlangsung selama dua hari, (19-20 Agustus 2024) di Aula lantai 3 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK).
Menghadirkan langsung narasumber dari Universitas Pendidikan Indonesia, Dr. Yusi Riksa Yustiana, M.Pd, mengupas dan memperkenalkan berbagai inovasi dalam dunia pembelajaran. Selain itu, edukasi penggunaan modul digital dan Learning Management System (LMS) dengan metode blended.
Peserta workshop terdiri dari para dosen BKPI, ketua jurusan di FTIK, serta kepala sekolah dan guru-guru bimbingan konseling di Kota Lhokseumawe.
Dalam paparannya, ia mendorong pendekatan kurikulum yang berfokus pada profil lulusan dan kebutuhan sekolah, serta menekankan pentingnya memasukkan aspek spiritual sesuai dengan karakteristik IAIN.
“Pendekatan kurikulum yang berfokus pada profil lulusan dan kebutuhan sekolah itu jadi salah satu hal penting yang harus dilakukan,” jelas narasumber.
Dr. Yusi juga menggarisbawahi pentingnya redefinisi konsep digitalisasi dan kearifan lokal dalam menghadapi era 5.0 yang lebih menekankan dimensi kemanusiaan. Kurikulum yang disusun diharapkan dapat merepresentasikan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) dan mendukung kompetensi utama lulusan, seperti calon guru BK dan konselor yang kompeten.
Sebelumnya, kegiatan workshop dibuka langsung oleh Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kelembagaan, Dr. Iskandar, M.Si, dalam sambutannya ia menyoroti pentingnya kurikulum sebagai dasar penciptaan lulusan berkualitas. Ia juga mengajak seluruh stakeholder untuk berkontribusi aktif dalam penyusunan kurikulum agar dapat menghadapi tantangan di lapangan dan sekolah.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan kompetensi lulusan, serta diharapkan melalui penyusunan kurikulum ini kita dituntut untuk berkontribusi aktif untuk menghadapi tantangan dengan lebih baik,” ujarnya.
Selain itu, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Dr. Jumat Barus, MS juga menyampaikan harapannya agar workshop ini dapat menambah wawasan dalam pengembangan kurikulum BKPI.
“Ini adalah pondasi penting bagi jurusan baru di FTIK, dan diharapkan kepala sekolah dan guru Bimbingan Konseling yang hadir dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memperbarui kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan lokal di Lhokseumawe dan Aceh Utara,” ungkapnya.
Adapun kegiatan yang digawangi oleh Ketua Jurusan BKPI, Dr. Yusnaini, S.Ag., M.Pd mengucapkan apresiasi atas keterlibatan aktif peserta dalam workshop ini untuk pengembangan lebih lanjut dari jurusan tersebut. Besar harapannya kurikulum yang baru dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan Jurusan BKPI dan meningkatkan kompetensi lulusan dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan. (NA)