www.iainlhokseumawe.ac.id – Kepala PSGA IAIN Lhokseumawe terpilih sebagai presenter dalam kegiatan Konferensi Nasional Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual 2024 dengan tema Sexual Violence in Universities: Investigating Root Cause Problem, Prevention, and Responses. Konferensi ini berlangsung selama 3 hari yaitu 24 – 26 Juli 2024 di Gedung Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Kepala PSGA IAIN Lhokseumawe, Nurul Hikmah, M.Pd menjadi satu-satunya perwakilan presenter dan peserta dari Provinsi Aceh. Artikel ilmiah yang dipresentasikan oleh Kepala PSGA IAIN Lhokseumawe berjudul “Communities Care: Program Penguatan Ekosistem dalam Mencegah Kekerasan Seksual Berbasis Gender di Perguruan Tinggi”. Fokus dan ide gagasan yang dipresentasikan yaitu mengenai komitmen penguatan ekosistem yang sistemik dan konfrehensif di perguruan tinggi dalam mencegah kekerasan seksual yang membutuhkan dukungan dan kerjasama dari multisektoral. Pencegahan dan penanganan kekerasan seksual bukan hanya menjadi tanggung jawab Satgas PPKS semata, tapi juga membutuhkan kesadaran, komitmen dan dukungan seluruh civitas akademika demi menciptakan lingkungan kampus yang setara, aman dan damai. Kolaborasi dan keterlibatan seluruh elemen civitas akademika menjadi kunci utama pencegahan kekerasan seksual.
Konferensi ini diisi dengan rangkaian sesi panel dan seminar yang menghadirkan pemateri ahli yaitu: Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG (K)., Ph.D (Rektor UGM), Dr. Chatarina Muliana, S.H., S.E., M.H. (Inspektur Jenderal Kemendikbudristek), Andy Yetriyani (Komnas Perempuan), Sri Wiyanti Eddyono, S.H., LL.M (HR)., Ph.D. (Ketua Satgas UGM), Indiah Wahyu Andari, S.Psi (WCC Rifqa Annisa) dan Beni Kusambodo, S.H (PPA DIY).
Konferensi Nasional ini terwujud atas kolaborasi beberapa Satgas PPKS Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTN-BH), yaitu UGM, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Airlangga, Program Kemitraan Australia-Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif (INKLUSI), Yayasan BaKTI, dan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan).
Dr. Chatarina Muliana, S.H., S.E., M.H. dalam sambutannya menyampaikan “Satgas akan menjadi unit tetap yang masuk dalam struktur organisasi dan tata kerja (SOTK) perguruan tinggi, sehingga bisa menyusun program kerja dan penganggaran secara maksimal”. Ini menjadi bagian dari komitmen penguatan satgas PPKS di perguruan tinggi. “Oleh karena itu kami sangat mengharapkan para pimpinan perguruan tinggi di mana pun dapat mengupayakan pemenuhan kebutuhan Satgas karena kemampuan Satgas dalam menjalankan tugasnya sangat bergantung pada komitmen dan kebijakan perguruan tinggi” ungkapnya.
Sementara itu, Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG (K)., Ph.D, menyampaikan berdasarkan kajian literatur, universitas adalah tempat kedua tertinggi terjadinya ketimpangan relasi kuasa setelah institusi militer. “Kampus sebagai institusi pendidikan perlu untuk mengembangkan sistem, guna mencegah tindak kekerasan, termasuk kekerasan seksual, baik pelecehan non fisik, pelecehan fisik, dan KS berbasis online” tutur Ova.
Harapannya agar konferensi nasional ini menjadi forum diskusi ilmiah yang menjadi media tukar gagasan, pengalaman mengenai (best practice) dari seluruh peserta seluruh Indonesia dan menjadi bagian dari proses menumbuhkan semangat, komitmen dan Kerjasama untuk mencegah dan menangani kekerasan seksual di masa yang akan datang.
Kegiatan ditutup dengan kunjungan lapangan ke Balai Perlindungan Perempuan dan Anak DIY serta Rifka Annisa Women’s Crisis Center. – (Nurul Hikmah, M.Pd)