www.iainlhokseumawe.ac.id – Jurusan Tadris Bahasa Indonesia (TBIn) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Lhokseumawe sukses menggelar Seminar Nasional secara daring, pada Jumat (13/10/2023).
Kegiatan Seminar Nasional bertajuk “Literasi Bahasa dan Sastra Indonesia di Era 5.0” berlangsung mulai pukul 09.00-11.30 WIB melalui aplikasi zoom meeting yang diikuti oleh ratusan peserta mahasiswa dan peserta umum.
Dekan FTIK, Dr. Jumat Barus, SS., M.S, yang ikut berpartisipasi memberikan sambutan sekaligus membuka acara Seminar Nasional ini. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa kegiatan seminar seperti ini memberikan manfaat sangat besar dalam menggali potensi dan minat masyarakat untuk berliterasi, khususnya bagi para mahasiswa. Ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Jurusan Tadris Bahasa Indonesia, Novi Diana, M.Pd, ia sangat mengapresiasi kegiatan seminar nasional ini. Literasi sangat penting di era 5.0, dengan adanya literasi maka informasi dapat diterima dan difilter dengan tepat. Jelasnya.
“Peserta pada Seminar Nasional ini berjumlah tercatat sebanyak 200 peserta yang tersebar dari berbagai provinsi dan berbagai kalangan, yakni siswa, mahasiswa, penulis, guru, dosen, praktisi, dan pegiat literasi.” Tambahnya.
Seminar ini menghadirkan empat pemateri yang juga praktisi literasi dari berbagai provinsi, di antaranya Dosen Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang Dr. Arisni Kholifatu Amalia Shopiani, M.Pd. Dalam materinya yang menjelaskan tentang peningkatan Literasi Sastra Digital dalam Pembelajaran.
“Dengan adanya sastra digital, diharapkan mampu meningkatkan semangat belajar siswa/mahasiswa untuk menulis dan berkreativitas.” Pinta pemateri.
Sementara itu, pemateri kedua Instruktur Literasi Membaca 2022 yang juga tercatat sebagai Sekretaris Jurusan Tadris Bahasa Indonesia, Istiqamah, M.Pd, menjelaskan gambaran perkembangan teknologi 5.0, di antaranya meliputi internet 5.0, kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), serta Realitas Virtual (RV) dan Realitas Augmented.
Selanjutnya, ia melanjutkan materinya dengan membahas “Urgensi Kesantunan Berbahasa di Era 5.0”. Kesantunan berbahasa melibatkan poin-poin penting, di antaranya adalah respek, ketepatan, kebijaksanaan, dan simpati.
Selanjutnya pemateri ketiga, Halima Maysaroh, S.Pd., Gr selaku Penulis sekaligus guru di SMP PGRI Mako, menyampaikan tentang tema “Mengasah Literasi dengan Menulis”. Ia menjelaskan terdapat tiga poin penting yang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kebiasaan itu diantaranya habit membaca sebelum menulis, memperdalam tata bahasa, dan mengembangkan kemampuan verbal. Menulis itu diawali dari membaca. Jika menulis itu adalah sebuah makanan, maka membaca adalah nutrisi yang terkandung di dalamnya. Artinya menulis tanpa membaca ibarat orang yang kurang gizi, hasilnya tidak berbobot.” Tuturnya.
Sedangkan pemateri di sesi terakhir yaitu Duta Bahasa Nasional 2023. As Shifa Salsabil ia turut memaparkan materinya dengan bertemakan “Bijak Bermedia Sosial dengan Literasi Digital”.
“Bijak berbahasa: utamakan bahasa Indonesia, kuasai bahasa asing, dan lestarikan bahasa daerah. “Kita harus cakap dan bijak dalam menggunakan media sosial, salah satu caranya yaitu dengan meningkatkan literasi digital dan mengedepankan prioritas,” jelasnya. (AR)