www.iainlhokseumawe.ac.id – Tim Rumah Jurnal Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe berkesempatan membangun kolaborasi bersama dengan para peserta yang pengelola jurnal terakreditasi di Jawa Barat. Upaya kolaborasi ini dilakukan dilakukan disela-sela rangkaian kegiatan workshop yang digelar oleh Relawan Jurnal Indonesia (RJI) Jawa Barat. Jatinangor, Sabtu (23/9/2023).
Ketua Rumah Jurnal IAIN Lhokseumawe Dr. Muhammad Anggung, M.Pd, didampingi pengurusnya, Muhammad Ilham, M.I.T, menjelaskan momentum itu dilakukan dalam peningkatan tata kelola rumah jurnal dan kolaborasi artikel dan reviewer.
“Saat ini adalah eranya berkolaborasi, selain aktif membangun jaringan melalui dunia maya diperlukan forum tatap muka seperti ini. Prinsip kolaborasi adalah saling melengkapi, jadi meski terbilang muda kita optimis bahwa rumah jurnal IAIN Lhokseumawe mampu mengejar ketertinggalan dari pengelola jurnal yang sudah mapan”. Ujarnya.
Tambahnya, ia juga menjelaskan program strategis yang dapat menjadi rekomendasi bagi pengelola jurnal di lingkungan IAIN Lhokseumawe antara lain, dukungan pengampu kebijakan dalam hal ini pihak fakultas untuk memotivasi pengelola, fasilitator jaringan dan menyediakan anggaran operasional. Selain itu, pihak prodi membuat kebijakan agar hasil penelitian skripsi maupun tesis memiliki sasaran output publikasi.
Dikutip dari situs sinta.go.id mengungkapkan pertumbuhan yang sangat signifikan dalam jumlah jurnal di Indonesia, tercatat 8.880 jurnal yang berasal dari 5.485 afiliasi yang berbeda.
Pertumbuhan ini menciptakan tantangan mutu, oleh sebab itu akreditasi jurnal menjadi salah satu indikator monitoring terhadap mutu jurnal. RJI yang pada awalnya didirikan sekedar organisasi penyedia layanan Digital Object Identifier (DOI) saat ini telah bertransformasi dalam penyelenggaraan even peningkatan kompetensi pengelola jurnal dan pengembangan sitem Open Journal System (OJS). Jelasnya kembali.
Sementara itu, Ketua RJI Jabar, Dr. Uwes Fatoni, M.Ag. menuturkan akreditasi jurnal menjadi orientasi utama pengelolaan jurnal.
Selain sebagai bukti akuntabilitas juga sebagai identitas. Untuk mencapai akreditasi jurnal skala nasional maupun internasional pengelola jurnal juga dituntut berpartisipasi aktif dalam even jurnal untuk berkolaborasi dan membangun jaringan editorial. Tuturnya. (AR)