Lhokseumawe – Jurusan Astronomi Islam Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe menggelar pengamatan gerhana matahari cincin sekaligus shalat gerhana, Kamis (26/12). Di halaman laboratorium center, kampus setempat.
Terpantau dilokasi pengamatan, para dosen, mahasiswa dan masyarakat disekitar mulai berdatangan sejak pukul 09.00 WIB pagi hari. Untuk mengamati peristiwa langit itu, Jurusan tersebut juga menyiapkan tiga unit teleskop, satu unit theodolite, dua ember berisikan air dan puluhan kacamata khusus untuk mengamati proses terjadinya gerhana.
Sementara itu, untuk memudahkan pengamatan juga disediakan satu unit layar proyektor yang telah dihubungkan langsung ke teleskop.
“Untuk melihat gerhana matahari tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, karena intensits cahaya yang kuat dan dapat merusak retina mata, maka kami menyiapkan instrumen yakni tiga unit teleskop, yang mana ketiga teleskop tersebut dilindungi oleh filter matahari,” ujar Tgk Ismail, S. Sy., M.A disela-sela pengamatan berlangsung.
Gerhana mulai terjadi pada pukul 10.34 WIB terlihat melalui teleskop, bulan mulai menutupi matahari, hingga puncak gerhana terjadi pada pukul 12.00 WIB matahari mulai terlihat seperti sabit.
Gerhana matahari terjadi serentak di sejumlah Provinsi di Indonesia, salah satunya adalah Kota Lhokseumawe. Namun, di kota Lhokseumawe matahari hanya terlihat parsial tidak menutupi keseluruhan bulatan matahari.
Pengamatan itu juga bekerjasama dengan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) diantaranya Himpunan mahasisswa Astronomi (Himastrois), Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga kajian Ilmu Falak (UKM-LKIF) dan Lembaga Keislaman mahasiswa (Lekisma). (AR)