Dosen IAIN Lhokseumawe Terpilih Jadi Penulis Terbaik di Kemenristekdikti

Dosen IAIN Lhokseumawe Terpilih Jadi Penulis Terbaik di Kemenristekdikti

Jakarta – Dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2018 lalu. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) bersama Bitread Publishing mengumumkan sebanyak 20 pemenang kompetisi menulis Writingthon Dikti, di Jakarta, Jumat (8/6/2018).

Salah satu pemenang ajang bergensi di kompetisi menulis tersebut adalah Muhammad Iqbal, dosen dilingkungan jurusan Tadris Bahasa Indonesia (TBIn) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) kampus setempat. Dia juga tidak menyangka terpilih sebagai penulis terbaik diajang tersebut.

Writing-Marathon (writingthon) adalah sebuah even kepenulisan yang terinspirasi dari Hackaton (Hacking-Marathon) untuk mencari penulis terbaik versi Dikti.

Program ini juga menjadi ajang kompetisi menulis yang diikuti oleh dosen di seluruh Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia. Output dari program ini ialah buku yang disusun secara kolektif oleh para peserta Writingthon.

Dikutip dari laman bitread.id menjelaskan kompetisi bertemakan “Indonesia untuk Citarum Harum”. Sungai citarum yang menjadi sumber kehidupan masyarakat Jawa Barat telah mendapat predikat sungai terkotor di dunia yang diakibatkan oleh limbah pabrik dan sampah. Isu nasional ini menjadi perhatian berbagai pihak terutama dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). seleksi naskah dimulai pengiriman karya, penilaian dewan juri, hingga verifikasi administratif. Lebih dari 200 tulisan sampai ke meja panitia. Setelah menilai berdasarkan teknik menulis, kefasihan, dan gagasan, didapatlah 20 nama peserta yang terpilih untuk mengikuti karantina Writingthon Dikti di Jakarta. Tulisnya.

Peserta terpilih akan diundang ke Kemenristekdikti untuk mengikuti program writingthon. Di samping itu, Dikti juga akan memberikan hadiah berupa uang tunai dan menganugerahkan penghargaan sebagai penulis terbaik kepada 20 pemenang. (AR)